Vrydag 29 Maart 2013

PROPOSAL SANTUNAN YATIM PIATU


yatimmerdu@gmail.com
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT

بسم الله الر حمن الر حيم
NOMOR :- Bekasi, 19 Des 2010
PERIHAL : Permohonan Bantuan Dana Santunan Anak Yatim
Kepada YTH
Bapak/Ibu
————–
Ditempat
Assalamu’alaikum Warohmatullahhiwabarokatuh,
Puji dan Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya. Salam dan shalawat pada Rasulullah Muhammad SAW para Sahabat dan pengikut-pengikutnya yang tetap istiqomah hingga akhir zaman.
Dalam rangka menyambut datangnya bulan Muharam 1432 H dengan ini kami informasikan bahwa kami akan mengadakan santunan anak yatim sebagai aktualisasi nilai-nilai keimanan yang dianjurkan dalam Al Qur’anul Karim.
Majelis taklim muslimah Assalam akan menyelenggarakan santunan anak yatim yang akan di laksanakan pada:
Hari/ tanggal : Ahad 9 Januari 2011
Tempat : Masjid Assalam Perumahan Bumi Anggrek Blok T-U
Waktu : Ba’da Dzuhur
Acara : Santunan Anak Yatim dan Duafa
Besar harapan kami agar Bapak /Ibu dapat membantu baik materi maupun imateri untuk anak-anak kami. Dan semoga Bapak/Ibu dapat hadir pada acara ini semoga ridha Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita dalam mengusung dakwah Islam di lingkungan Perumahan Bumi Anggrek.
Zajakumullah khairan katsirah, Wasalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Ketua Panitia Sekretaris
Siti Rohani Astuti Arief
Ketua Majelis Takli Assalam
Ani Niri Sayuti
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
1. DASAR PEMIKIRAN
Firman Allah SWT,”Dan hendaklan diantara kamu segolongan umat yang menyuruh kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran:104)
“Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaikan yang sempurna sebelum menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS Ali Imran:92)
“Dan jika sekiranya penduduk negri-negri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami, maka kami siska mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al ‘Araf:96)
2. LATAR BELAKANG
Beruntunglah orang yang dititipi oleh Allah aneka potensi kelebihan dan dikaruniakan kesanggupan memanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Karena ternyata derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauh mana dirinya memiliki nilai manfaat bagi orang lain. Dalam hal ini Rasulullah bersabda:”Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mereka, kata Rasulullah, adalah sebaik-baik manusia. Mereka mendapatkan cinta Allah karena kebaikan dan manfaat hidupnya terhadap orang lain. Semakin banyak manfaat yang diberikan seseorang kepada orang lain sebanding lurus kualitas kepribadian dihadapan banyak orang.
Untuk bisa menjadi orang yang senantiasa memberi manfaat kepada orang lain, kita perlu menyiapkan beberapa hal dalam diri kita, antara lain:
Pertama: senantiasa meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, memberi saat dalam keadaan lapang itu biasa, tetapi ketika kita tetap memberi dalam kesempitan, nilah ujian yang sebenar-benarnya.
Kedua, kikislah sikap egois dan serakah dalam diri kita, seperti yang dicontohkan kaum ansor saat menolong sahabat-sahabatnya.
Ketiga, kita senantiasa menanamkan dalam diri kita logika bahwa harta kita adalah apa yang kita berikan kepada orang lain (infaq di jalan Allah), bukan yang ada ditangan kita. Bagi orang yang beriman, banyak berinfaq berarti sedang menambah tabungan kita diakhirat, dan kelak kita akan menikmati hasilnya secara terus menerus tanpa henti di kehidupan akhirat.
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
Keempat, tangan ini akan terasa mudah dan ringan membantu orang jika kita memahami bahwa perbuatan kita terhadap orang lain akan berbalik serupa atau lebih diri kita.
Betapa indah pribadi yang penuh perencanaan manfaat ia bagai cahaya matahari yang menyinari kegelapan dan mampu menyemangati siapapun bukan hanya dirinya tetapi juga orang lain dalam berbuat kebaikan dengan limpahan karunia Allah SWT, ingatlah , hidup ini hanya sekali dan sebentar saja. Sudahh semestinya kita senantiasa memaksimalkan nilai manfaat diri kita seperti yang disabdakan nabi Muhammad SAW sebagai khairunnas, sebaik-baik manusia. insyaAllah.
3. RINCIAN KEGIATAN
A. Nama Kegiatan : Santunan Anak Yatim dan Duafa
B. Tempat : Masjid Assalam Blok T-U
C. Waktu : Ahad 9 Januari 2011, ba’da Dzuhur
D. Kepanitiaan Pngrs :
Ketua : Siti Rohani
Sekretaris : Astuti Arief
Bendahara : Wahyu
Konsumsi : Ani Niri Sayuti
Kor. Acara : Khuriyatul Kamila
E. Rencana Anggaran:
1. Kas Majelis taklim muslimah
2. Donatur dari warga blok T-U dan sekitarnya.
Rencana Pengeluaran:
1. Santunan pada anak yatim 150 anak dan duafa @ Rp. 100.000 = Rp. 15.000.000,-
2. Pengadaan proposal 10 ramgkap @ Rp. 8.000,- = Rp. 80.000,-
3. Biaya Transport anak yatim = Rp. 500.000,-
4. Bingkisan @ Rp. 30.000,- = Rp. 450.000,-
Jumlah = Rp. 16.030.000,-
Demikianlah proposal ini kami susun dengan harapan mendapat dukungan dari semua pihak, baik secara moril maupun imateri. Semoga Allah SWT mengetuk hati dermawan muslim-muslimah untuk menginfakkan sebagian hartahartanya sehingga tujuan proposal ini dapat terwujud.
PROPOSAL
SANTUNAN ANAK YATIM & duafa
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
NO. NAMA ALAMAT FARAF

Santunan Anak Yatim Piatu

Pengertian Anak Yatim. Sebelum masuk lebih dalam mari kita kaji tentang pengetian yatim, Kata “yatim” berasal dari bahasa arab, bentuk jamaknya adalah yatama atau aitam. Kata ini mencakup pengertian semua anak yang bapaknya telah meninggal, ketika ia belum menginjak usia baligh(dewasa), baik ia kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, maupun beragama islam maupun non muslim. Karena itu, anak kecil yang dipelihara ibu nya atau kakek neneknya atau orang lain disebabkan perceraian orang tuanya atau sebab lain, tidak dikategorikan sebagai anak yatim. Tidak pula disebut yatim jika memang semenjak dalam kandungan, ia tidak mempunyai ayah, semisal nabi isa As. Jika seseorang hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan, maka ia dapat di kelompokkan ke dalam mustadh’afin (orang-orang lemah).


Adapun anak yang bapak ibunya telah meninggal, termaksuk dalam kategori yatim juga. Dalam tradisi kita, ia biasanya disebut sebagai yatim piatu. Istilah piatu ini hanya di kenal di Indonesia, sedangkan dalam literatur fikih klasik hanya dikenal isyilah yatim  saja. Tentu saja, kondisi anak yatim dalam makna ini (yatim piatu) lebih memperhatikan dari pada makna yang pertama.

Sudah menjadi bagian dari sunnatullah bila seseorang terlahir dari rahim ibunya dan tidak mendapati ayahnya. Hal ini sudah menjadi fenopmena umum semenjak umat manusia bertebaran di muka bumi. Namun kearifan belum sepenuhnya diberikan kepada anak malang seperti ini. Banyak diantara mereka yang hidup sia-sia karena ketiadaan orang tuanya. Mereka menderita dan merana, mengharapkan kasih sayang orang lain yang tidak kunjung datang.

Sebelum islam datang, banyak anak , yatim yang menjadi budak. Kelemahan diri dan keluarganya memaksa mereka untuk menjadi manusia kelas dua. Mereka sering menjadi sasaran cemoohan dan hinaan, bahkan tak jarang berujung pada penganiayaan.

Islam datang membawa ajaran yang mulia. Komprehensifitas ta’alimul islam (ajaran-ajaran islam ) mampu mengantarkan umat manusia ke gerbang pintu kemanusaan, jika ia di wujudkan dalam amaliah nyata. Salah satunya adalah islam mengajarkan agar menyantuni anak yatim dan menjadikannya sebagai suatu kewajiban umat. Bahkan Nabi Muhammat SAW. Juga seorang anak yatim. Seperti disebut dalam fgirman Allah SWT. Bukanlah dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia malindungimu (adh-Dhuha:6)

Santunan terhadap anak yatim piatu lebih diutamakan daripada terhadap anak yatim. Ulama ushul menyebutnya sebagai mafhum al-muwafaqoh al-khitap (pemahaman yang sejalan disebutkan lebih utama). Hal ini disebabkan anak yatim piatu lebih memerlukan pertolongan daripada anak yatim. Ia sangat membutuhkan kasih sayang dari orang-orang yang peduli dengan kondisinya. Ia membutuhkan hal pokok bagi keberlangsungan hidup normal sebagai seorang anak kecil.

Keluarga dekat dari kedua orang tuanya bertanggung jawab untuk mengasuhnya. Mereka menjadi wali sekaligus penjaga harta warisan orang tuanya. Namun, jika mereka merelakan, bolehlah anak yatim ini dipelihara oleh kaum muslimin lain yang menawarkan dirinya untuk mengambil si yatim menjadi anak asuhnya.
Disamping kanan-kiri rumah kita, terdapat tidak sedikit anak-anak yatim. Mereka menjadi bagian dalam hidup masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jumlah mereka setiap tahun terus bertambah. Mereka ada di kampung – kampung, di desa-desa, di kota-kota besar, di gang-gang diantara jepitan gedung-gedung bertingkat di kota metropolitan, juga di tempat-tempat yang lain seperti: dijembatan, dijalan, dan di emperan pertokoan. Mereka mengadu nasib sebatas kemampuan yang telah Allah anugerahkan.

Jika kita merujuk pada makna leksikal, yang dimaksud anak yatim tidaklah terbatas pada anak-anak kaum muslimin saja. Kat tersebut juga menjangkau seluruh anak-dari berbagai millah- yang ditinggal mati oleh bapaknya. Sebab, semua anak yatim tentulah masih fitrah jiwanya, serta suci hatinya dari dosa dan noda. Sehingga kita diperintahkan untuk memperlakukan mereka secara makruf pula.

Pemeliharaan anak yatim non muslim bahkan bisa dipandang sebagai suatu dakwa, penyelamatan aqidah si anak dari kemusrikan dan kekufuran. Sayangnya, supaya kaum muslimin saat ini belum sampai pada taraf tersebut. Kaum muslimin sendiri masih kewalahan untuk mengsuh anak-anak yatim dari saudara sekaidah.

Sebaliknya, masih terdapat sekian banyak anak yatim kaum muslimin yang jatuh ke tangan-tangan kaum kuffar. Media islam banyak memberitahkan, di daerah-daerah bencana semisal tsunami di Aceh, atau dipelosok-pelosok desa, banyak anak kaum muslimin yang diambil oleh para misionaris dan pakar-pakar pemurtadan untuk dididik menjadi kader-kader mereka. Dan, kaum muslimin nyaris tak berdaya menghadapi kenyataan ini. Kaum muslimin hanya mampu menahan marah yang menggunung dan melakukan sedikit upaya penyelamatan terhadap beberapa anak yatim yang tersisa.

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim


Saudaraku Muslim ! Islam telah mendorong pemeluknya agar memiliki akhlak mulia. Salah satu akhlak mulia itu adalah menyantuni anak yatim. Sesungguhnya, anak yatim adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang. Karena ia adalah anak yang kehilangan ayahnya pada saat ia sangat  membutuhkannya. Ia membutuhkan pertolongan dan kasih sayang kita, karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih sayang ayahnya yang telah tiada. Jika anda melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyantuni mereka, maka ketahuilah bahwa ia adalah seorang yang berbudi dan berakhlak mulia.
Suatu ketika Saib bin Abdulloh rodhiyallohu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, maka Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya :

??? ??????? ??????? ??????????? ???????? ?????? ??????????? ???? ??????????????? ???????????? ???? ????????????. ?????? ????????? ? ???????? ??????????? ?? ???????? ????? ???????
“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” [HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-Albani : 4836]
Dalam sebuah atsar disebutkan riwayat dari Daud ‘alaihissalam, yang berkata :
???? ????????????? ????????? ??????????
“Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” [HR. Bukhori]
Saudaraku muslim ! Kasih sayang dan berbuat baik kepada anak yatim, sebagaimana yang telah saya katakan kepada anda, adalah sebagian dari akhlak dan moralitas orang-orang yang mulia. Itu tidak bisa dilakukan kecuali oleh seorang lelaki yang mulia, yang menghimpun banyak budi pekerti mulia, yang mencintai kebajikan.
Abdullah bin Umar rodhiyallohu ‘anhu  tidak pernah memakan makanan kecuali dimeja makannya ada seorang anak yatim yang makan bersamanya. Jadilah orang seperti itu, saudaraku ! Seorang yang penyantun, lemah lembut, dan berupaya berbuat kebaikan kepada anak yatim, mengusap air mata mereka dengan tangan dan harta anda serta memasukkan perasaan gembira ke dalam hati mereka. Ketahuilah, bahwa jika anda mendapat taufiq untuk melaksanakan itu, maka anda benar-benar manusia yang beruntung. Yang berhak mendapat gelar “Seorang yang Berbudi”.
KEPADA ANDA YANG INGIN MENEMANI NABI DI SURGA
Saudaraku muslim ! Masuk surga adalah kesuksesan paling tinggi yang diraih oleh orang-orang yang beriman. Bagaimana pula dengan menemani Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam didalamnya? Itu adalah derajat yang akan diraih oleh orang-orang yang menyantuni anak yatim.
Rosululloh Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
????? ????????? ??????????? ???? ?????????? ??????? ????????? ?????????????? ???????????? ?? ?????? ??????????? ???????
“Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. [HR. Bukhori].
Imam Ibnu Bathol rohimahulloh berkata : “Orang yang mendengar hadis ini wajib melaksanakannya, agar ia bisa menjadi sahabat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di surga. Di akhirat, tidak ada kedudukan yang lebih utama dari itu.” Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahulloh berkata : “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.”
Saudaraku muslim ! Tahukah anda, apa hasil yang akan diperoleh dengan menyantuni dan mengasihi anak yatim, apa sikap  anda, saudaraku, terhadap kebaikan ini ? Jika anda termasuk orang-orang yang mampu, apakah anda pernah berpikir untuk menyantuni seorang anak yatim, sehingga anda bisa menjadi sahabat nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di surga. Untuk menyantuni anak yatim anda tidak harus memiliki kekayaan yang melimpah. Melainkan, siapa yang memungut seorang anak yatim, memberinya makanan dengan makanan yang sehari-hari yang dimakannya, memberinya minum dengan minuman yang bisa diminumnya, maka ia akan memperoleh kedudukan tersebut.
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
???? ????? ????????? ?????? ?????????? ???????????? ???? ????????? ?? ????????? ?????? ???????????? ?????? ???????? ???? ?????????? ……
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Abu Ya'la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543].
Wahai anda  yang ingin memperoleh apa yang bermanfaat bagi dirinya, jika anda mendapat kesempatan untuk menyantuni anak yatim, jangan sekali-kali anda sia–siakan. Jika anda tidak menyukai hal itu dan menyia-nyiakannya, maka pikirkanlah pahala bagi orang yang menyantuni anak yatim. Tidakkah anda ingin menjadi sahabat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di sorga ?!.
MULIAKANLAH ANAK YATIM, NISCAYA HATIMU MENJADI LUNAK DAN KEBUTUHANMU TERPENUHI
Saudaraku muslim ! Jika anda mengeluhkan hati anda yang keras, maka menyantuni anak yatim merupakan sarana yang bisa menjadikan hati lunak. Ia adalah obat yang diwasiatkan oleh Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam yang telah diutus dengan membawa petunjuk dengan kebenaran Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com