yatimmerdu@gmail.com
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
بسم الله الر حمن الر حيم
NOMOR :- Bekasi, 19 Des 2010
PERIHAL : Permohonan Bantuan Dana Santunan Anak Yatim
Kepada YTH
Bapak/Ibu
————–
Ditempat
Assalamu’alaikum Warohmatullahhiwabarokatuh,
Puji dan Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat dan hidayahnya. Salam dan shalawat pada
Rasulullah Muhammad SAW para Sahabat dan pengikut-pengikutnya yang tetap
istiqomah hingga akhir zaman.
Dalam rangka menyambut datangnya bulan Muharam 1432 H dengan ini kami
informasikan bahwa kami akan mengadakan santunan anak yatim sebagai
aktualisasi nilai-nilai keimanan yang dianjurkan dalam Al Qur’anul
Karim.
Majelis taklim muslimah Assalam akan menyelenggarakan santunan anak yatim yang akan di laksanakan pada:
Hari/ tanggal : Ahad 9 Januari 2011
Tempat : Masjid Assalam Perumahan Bumi Anggrek Blok T-U
Waktu : Ba’da Dzuhur
Acara : Santunan Anak Yatim dan Duafa
Besar harapan kami agar Bapak /Ibu dapat membantu baik materi maupun
imateri untuk anak-anak kami. Dan semoga Bapak/Ibu dapat hadir pada
acara ini semoga ridha Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita dalam
mengusung dakwah Islam di lingkungan Perumahan Bumi Anggrek.
Zajakumullah khairan katsirah, Wasalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Ketua Panitia Sekretaris
Siti Rohani Astuti Arief
Ketua Majelis Takli Assalam
Ani Niri Sayuti
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
1. DASAR PEMIKIRAN
Firman Allah SWT,”Dan hendaklan diantara kamu segolongan umat yang
menyuruh kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS Ali
Imran:104)
“Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaikan yang sempurna
sebelum menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang
kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS Ali
Imran:92)
“Dan jika sekiranya penduduk negri-negri beriman dan bertakwa, pastilah
kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan ayat-ayat kami, maka kami siska mereka disebabkan
perbuatannya. (QS Al ‘Araf:96)
2. LATAR BELAKANG
Beruntunglah orang yang dititipi oleh Allah aneka potensi kelebihan
dan dikaruniakan kesanggupan memanfaatkan untuk kepentingan orang
banyak. Karena ternyata derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari
sejauh mana dirinya memiliki nilai manfaat bagi orang lain. Dalam hal
ini Rasulullah bersabda:”Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak
manfaatnya bagi orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mereka, kata Rasulullah, adalah sebaik-baik manusia. Mereka
mendapatkan cinta Allah karena kebaikan dan manfaat hidupnya terhadap
orang lain. Semakin banyak manfaat yang diberikan seseorang kepada orang
lain sebanding lurus kualitas kepribadian dihadapan banyak orang.
Untuk bisa menjadi orang yang senantiasa memberi manfaat kepada orang
lain, kita perlu menyiapkan beberapa hal dalam diri kita, antara lain:
Pertama: senantiasa meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, memberi
saat dalam keadaan lapang itu biasa, tetapi ketika kita tetap memberi
dalam kesempitan, nilah ujian yang sebenar-benarnya.
Kedua, kikislah sikap egois dan serakah dalam diri kita, seperti yang dicontohkan kaum ansor saat menolong sahabat-sahabatnya.
Ketiga, kita senantiasa menanamkan dalam diri kita logika bahwa harta
kita adalah apa yang kita berikan kepada orang lain (infaq di jalan
Allah), bukan yang ada ditangan kita. Bagi orang yang beriman, banyak
berinfaq berarti sedang menambah tabungan kita diakhirat, dan kelak kita
akan menikmati hasilnya secara terus menerus tanpa henti di kehidupan
akhirat.
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
Keempat, tangan ini akan terasa mudah dan ringan membantu orang jika
kita memahami bahwa perbuatan kita terhadap orang lain akan berbalik
serupa atau lebih diri kita.
Betapa indah pribadi yang penuh perencanaan manfaat ia bagai cahaya
matahari yang menyinari kegelapan dan mampu menyemangati siapapun bukan
hanya dirinya tetapi juga orang lain dalam berbuat kebaikan dengan
limpahan karunia Allah SWT, ingatlah , hidup ini hanya sekali dan
sebentar saja. Sudahh semestinya kita senantiasa memaksimalkan nilai
manfaat diri kita seperti yang disabdakan nabi Muhammad SAW sebagai
khairunnas, sebaik-baik manusia. insyaAllah.
3. RINCIAN KEGIATAN
A. Nama Kegiatan : Santunan Anak Yatim dan Duafa
B. Tempat : Masjid Assalam Blok T-U
C. Waktu : Ahad 9 Januari 2011, ba’da Dzuhur
D. Kepanitiaan Pngrs :
Ketua : Siti Rohani
Sekretaris : Astuti Arief
Bendahara : Wahyu
Konsumsi : Ani Niri Sayuti
Kor. Acara : Khuriyatul Kamila
E. Rencana Anggaran:
1. Kas Majelis taklim muslimah
2. Donatur dari warga blok T-U dan sekitarnya.
Rencana Pengeluaran:
1. Santunan pada anak yatim 150 anak dan duafa @ Rp. 100.000 = Rp. 15.000.000,-
2. Pengadaan proposal 10 ramgkap @ Rp. 8.000,- = Rp. 80.000,-
3. Biaya Transport anak yatim = Rp. 500.000,-
4. Bingkisan @ Rp. 30.000,- = Rp. 450.000,-
Jumlah = Rp. 16.030.000,-
Demikianlah proposal ini kami susun dengan harapan mendapat dukungan
dari semua pihak, baik secara moril maupun imateri. Semoga Allah SWT
mengetuk hati dermawan muslim-muslimah untuk menginfakkan sebagian
hartahartanya sehingga tujuan proposal ini dapat terwujud.
PROPOSAL
SANTUNAN ANAK YATIM & duafa
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
MAJELIS TAKLIM MUSLIMAH ASSALAM
PERUMAHAN BUMI ANGGREK BLOK T-U RW 17
DESA KARANG SATRIA KECAMATAN TAMBUN UTARA
BEKASI JAWA BARAT
NO. NAMA ALAMAT FARAF
Vrydag 29 Maart 2013
PROPOSAL SANTUNAN YATIM PIATU
Geplaas deur Unknown om 21:29 0 opmerkings
Santunan Anak Yatim Piatu
14.09
No comments
Pengertian Anak Yatim.
Sebelum masuk lebih dalam mari kita kaji tentang pengetian yatim, Kata
“yatim” berasal dari bahasa arab, bentuk jamaknya adalah yatama atau
aitam. Kata ini mencakup pengertian semua anak yang bapaknya telah
meninggal, ketika ia belum menginjak usia baligh(dewasa), baik ia kaya
atau miskin, laki-laki atau perempuan, maupun beragama islam maupun non
muslim. Karena itu, anak kecil yang dipelihara ibu nya atau kakek
neneknya atau orang lain disebabkan perceraian orang tuanya atau sebab
lain, tidak dikategorikan sebagai anak yatim. Tidak pula disebut yatim
jika memang semenjak dalam kandungan, ia tidak mempunyai ayah, semisal
nabi isa As. Jika seseorang hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan,
maka ia dapat di kelompokkan ke dalam mustadh’afin (orang-orang
lemah).
Adapun anak yang bapak ibunya
telah meninggal, termaksuk dalam kategori yatim juga. Dalam tradisi
kita, ia biasanya disebut sebagai yatim piatu. Istilah piatu ini hanya
di kenal di Indonesia, sedangkan dalam literatur fikih klasik hanya
dikenal isyilah yatim saja. Tentu saja, kondisi anak yatim dalam makna
ini (yatim piatu) lebih memperhatikan dari pada makna yang pertama.
Sudah
menjadi bagian dari sunnatullah bila seseorang terlahir dari rahim
ibunya dan tidak mendapati ayahnya. Hal ini sudah menjadi fenopmena
umum semenjak umat manusia bertebaran di muka bumi. Namun kearifan
belum sepenuhnya diberikan kepada anak malang seperti ini. Banyak
diantara mereka yang hidup sia-sia karena ketiadaan orang tuanya.
Mereka menderita dan merana, mengharapkan kasih sayang orang lain yang
tidak kunjung datang.
Sebelum islam datang, banyak
anak , yatim yang menjadi budak. Kelemahan diri dan keluarganya memaksa
mereka untuk menjadi manusia kelas dua. Mereka sering menjadi sasaran
cemoohan dan hinaan, bahkan tak jarang berujung pada penganiayaan.
Islam datang membawa ajaran yang
mulia. Komprehensifitas ta’alimul islam (ajaran-ajaran islam ) mampu
mengantarkan umat manusia ke gerbang pintu kemanusaan, jika ia di
wujudkan dalam amaliah nyata. Salah satunya adalah islam mengajarkan
agar menyantuni anak yatim dan menjadikannya sebagai suatu kewajiban
umat. Bahkan Nabi Muhammat SAW. Juga seorang anak yatim. Seperti
disebut dalam fgirman Allah SWT. Bukanlah dia mendapatimu sebagai
seorang yatim, lalu dia malindungimu (adh-Dhuha:6)
Santunan terhadap anak yatim
piatu lebih diutamakan daripada terhadap anak yatim. Ulama ushul
menyebutnya sebagai mafhum al-muwafaqoh al-khitap (pemahaman yang
sejalan disebutkan lebih utama). Hal ini disebabkan anak yatim piatu
lebih memerlukan pertolongan daripada anak yatim. Ia sangat membutuhkan
kasih sayang dari orang-orang yang peduli dengan kondisinya. Ia
membutuhkan hal pokok bagi keberlangsungan hidup normal sebagai seorang
anak kecil.
Keluarga dekat dari kedua orang
tuanya bertanggung jawab untuk mengasuhnya. Mereka menjadi wali
sekaligus penjaga harta warisan orang tuanya. Namun, jika mereka
merelakan, bolehlah anak yatim ini dipelihara oleh kaum muslimin lain
yang menawarkan dirinya untuk mengambil si yatim menjadi anak asuhnya.
Disamping
kanan-kiri rumah kita, terdapat tidak sedikit anak-anak yatim. Mereka
menjadi bagian dalam hidup masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jumlah
mereka setiap tahun terus bertambah. Mereka ada di kampung – kampung,
di desa-desa, di kota-kota besar, di gang-gang diantara jepitan
gedung-gedung bertingkat di kota metropolitan, juga di tempat-tempat
yang lain seperti: dijembatan, dijalan, dan di emperan pertokoan.
Mereka mengadu nasib sebatas kemampuan yang telah Allah anugerahkan.
Jika kita merujuk pada makna
leksikal, yang dimaksud anak yatim tidaklah terbatas pada anak-anak
kaum muslimin saja. Kat tersebut juga menjangkau seluruh anak-dari
berbagai millah- yang ditinggal mati oleh bapaknya. Sebab, semua anak
yatim tentulah masih fitrah jiwanya, serta suci hatinya dari dosa dan
noda. Sehingga kita diperintahkan untuk memperlakukan mereka secara
makruf pula.
Pemeliharaan anak yatim non
muslim bahkan bisa dipandang sebagai suatu dakwa, penyelamatan aqidah
si anak dari kemusrikan dan kekufuran. Sayangnya, supaya kaum muslimin
saat ini belum sampai pada taraf tersebut. Kaum muslimin sendiri masih
kewalahan untuk mengsuh anak-anak yatim dari saudara sekaidah.
Sebaliknya, masih terdapat
sekian banyak anak yatim kaum muslimin yang jatuh ke tangan-tangan kaum
kuffar. Media islam banyak memberitahkan, di daerah-daerah bencana
semisal tsunami di Aceh, atau dipelosok-pelosok desa, banyak anak kaum
muslimin yang diambil oleh para misionaris dan pakar-pakar pemurtadan
untuk dididik menjadi kader-kader mereka. Dan, kaum muslimin nyaris tak
berdaya menghadapi kenyataan ini. Kaum muslimin hanya mampu menahan
marah yang menggunung dan melakukan sedikit upaya penyelamatan terhadap
beberapa anak yatim yang tersisa.
Geplaas deur Unknown om 21:24 0 opmerkings
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim
Saudaraku
Muslim ! Islam telah mendorong pemeluknya agar memiliki akhlak mulia.
Salah satu akhlak mulia itu adalah menyantuni anak yatim. Sesungguhnya,
anak yatim adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan
kasih sayang. Karena ia adalah anak yang kehilangan ayahnya pada saat
ia sangat membutuhkannya. Ia membutuhkan pertolongan dan kasih sayang
kita, karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih sayang ayahnya yang
telah tiada. Jika anda melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak
yatim dan menyantuni mereka, maka ketahuilah bahwa ia adalah seorang
yang berbudi dan berakhlak mulia.
Suatu ketika Saib bin Abdulloh rodhiyallohu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, maka Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya :
??? ??????? ??????? ??????????? ???????? ??????
??????????? ???? ??????????????? ???????????? ???? ????????????. ??????
????????? ? ???????? ??????????? ?? ???????? ????? ???????
“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa
kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia
dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat
baiklah kepada tetangga.” [HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-Albani : 4836]
Dalam sebuah atsar disebutkan riwayat dari Daud ‘alaihissalam, yang berkata :
???? ????????????? ????????? ??????????
“Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” [HR. Bukhori]
Saudaraku muslim ! Kasih sayang dan berbuat baik
kepada anak yatim, sebagaimana yang telah saya katakan kepada anda,
adalah sebagian dari akhlak dan moralitas orang-orang yang mulia. Itu
tidak bisa dilakukan kecuali oleh seorang lelaki yang mulia, yang
menghimpun banyak budi pekerti mulia, yang mencintai kebajikan.
Abdullah bin Umar rodhiyallohu ‘anhu tidak pernah memakan makanan kecuali dimeja makannya ada seorang anak yatim yang makan bersamanya. Jadilah orang seperti itu, saudaraku ! Seorang yang penyantun, lemah lembut, dan berupaya berbuat kebaikan kepada anak yatim, mengusap air mata mereka dengan tangan dan harta anda serta memasukkan perasaan gembira ke dalam hati mereka. Ketahuilah, bahwa jika anda mendapat taufiq untuk melaksanakan itu, maka anda benar-benar manusia yang beruntung. Yang berhak mendapat gelar “Seorang yang Berbudi”.
Abdullah bin Umar rodhiyallohu ‘anhu tidak pernah memakan makanan kecuali dimeja makannya ada seorang anak yatim yang makan bersamanya. Jadilah orang seperti itu, saudaraku ! Seorang yang penyantun, lemah lembut, dan berupaya berbuat kebaikan kepada anak yatim, mengusap air mata mereka dengan tangan dan harta anda serta memasukkan perasaan gembira ke dalam hati mereka. Ketahuilah, bahwa jika anda mendapat taufiq untuk melaksanakan itu, maka anda benar-benar manusia yang beruntung. Yang berhak mendapat gelar “Seorang yang Berbudi”.
KEPADA ANDA YANG INGIN MENEMANI NABI DI SURGA
Saudaraku muslim ! Masuk surga adalah kesuksesan paling tinggi yang diraih oleh orang-orang yang beriman. Bagaimana pula dengan menemani Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam didalamnya? Itu adalah derajat yang akan diraih oleh orang-orang yang menyantuni anak yatim.
Rosululloh Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
Saudaraku muslim ! Masuk surga adalah kesuksesan paling tinggi yang diraih oleh orang-orang yang beriman. Bagaimana pula dengan menemani Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam didalamnya? Itu adalah derajat yang akan diraih oleh orang-orang yang menyantuni anak yatim.
Rosululloh Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
????? ????????? ??????????? ???? ?????????? ??????? ????????? ?????????????? ???????????? ?? ?????? ??????????? ???????
“Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di
Surga seperti ini”, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari
telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. [HR. Bukhori].
Imam Ibnu Bathol rohimahulloh berkata : “Orang yang
mendengar hadis ini wajib melaksanakannya, agar ia bisa menjadi sahabat
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di surga. Di akhirat,
tidak ada kedudukan yang lebih utama dari itu.” Al-Hafizh Ibnu Hajar
rohimahulloh berkata : “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan
kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena
tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.”
Saudaraku muslim ! Tahukah anda, apa hasil yang akan
diperoleh dengan menyantuni dan mengasihi anak yatim, apa sikap anda,
saudaraku, terhadap kebaikan ini ? Jika anda termasuk orang-orang yang
mampu, apakah anda pernah berpikir untuk menyantuni seorang anak yatim,
sehingga anda bisa menjadi sahabat nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
di surga. Untuk menyantuni anak yatim anda tidak harus memiliki
kekayaan yang melimpah. Melainkan, siapa yang memungut seorang anak
yatim, memberinya makanan dengan makanan yang sehari-hari yang
dimakannya, memberinya minum dengan minuman yang bisa diminumnya, maka
ia akan memperoleh kedudukan tersebut.
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
???? ????? ????????? ?????? ?????????? ???????????? ????
????????? ?? ????????? ?????? ???????????? ?????? ???????? ????
?????????? ……
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim
diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga
mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Abu Ya'la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543].
Wahai anda yang ingin memperoleh apa yang bermanfaat
bagi dirinya, jika anda mendapat kesempatan untuk menyantuni anak
yatim, jangan sekali-kali anda sia–siakan. Jika anda tidak menyukai hal
itu dan menyia-nyiakannya, maka pikirkanlah pahala bagi orang yang
menyantuni anak yatim. Tidakkah anda ingin menjadi sahabat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di sorga ?!.
MULIAKANLAH ANAK YATIM, NISCAYA HATIMU MENJADI LUNAK DAN KEBUTUHANMU TERPENUHI
Saudaraku muslim ! Jika anda mengeluhkan hati anda yang keras, maka menyantuni anak yatim merupakan sarana yang bisa menjadikan hati lunak. Ia adalah obat yang diwasiatkan oleh Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam yang telah diutus dengan membawa petunjuk dengan kebenaran Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam.Geplaas deur Unknown om 21:21 0 opmerkings
Teken in op:
Plasings (Atom)